Senin, 19 Januari 2015

Revitalisasi Sarana Produksi Kompon dan Vulkanisir Ban di Kabupaten Ogan Ilir


Palembang- Sumatera Selatan dikenal sebagai daerah penghasil karet terbesar di Indonesia, akan tetapi saat ini masih belum banyak menghasilkan dan mengembangkan berbagai produk hilir. 

Setelah masa keemasan Intirub, berbagai usaha terus dilakukan untuk melakukan diversifikasi karet misalnya melalui hibah peralatan produksi untuk industri hilir karet berupa open mill dan peralatan pencetak ban vulkanisir dari Kementerian Perindustrian kepada Pemerintah Daerah (kabupaten) yang ada di Sumatera Selatan dimana salah satunya berada di Kabupaten Ogan Ilir. 

Namun upaya ini belum bisa berjalan baik dan efisien sehingga BPPT melalui Pusat Teknologi Material (PTM) berupaya untuk melakukan revitalisasi industri hilir karet sebagaimana tertuang dalam MP3EI. Dalam upaya revitalisasi industri hilir karet tersebut, Deputi Kepala Bidang TIEM Dr. Ir. Unggul Priyanto, MSc, bersama Bupati Ogan Ilir, Ir. H. Mawardi Yahya melakukan kunjungan ke Sarana Produksi Kompon dan Vulkanisir Ban yang terletak di Jalur Lintas Sumatera di Kabupaten Ogan Ilir. 

 

Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat bagaimana kesiapan sarana tersebut setelah mendapat sentuhan teknologi. Perbaikan fasilitas produksi yang merupakan tahap awal dari upaya BPPT ini diarahkan untuk peningkatan efisiensi proses dan perbaikan sistem keamanan bagi para pekerja disini. 

Revitalisasi yang dilakukan dimulai dari tahap awal pemrosesan hingga menghasilkan produk karet yang dikembangkan di Kabupaten Ogan Ilir berupa ban vulkanisir


Pada tahap awal proses adalah dengan meningkatkan kemampuan peralatan produksi open mill sehingga memiliki sistem pendinginan yang mencukupi. Pada tahap akhir, sentuhan teknologi digunakan dalam meningkatkan kemudahan operator dalam mengoperasikan peralatan vulkanisir ban. Efisiensi sistem pemanas ditingkatkan dan terintegrasi antara beberapa peralatan vulkanisir ban yang ada dengan menggunakan boiler. 

Selain itu, sistem buka dan tutup peralatan ini diperbaiki dengan menggunakan sistem hidrolik. Dengan demikian saat operasinya nanti, operator tidak perlu lagi membuka penutup alat vulkanisir ban secara manual yang memberikan keamanan lebih pada operator. Faktor keselamatan juga mendapat perhatian dari BPPT. 

Perbaikan lay-out pabrik selain meningkatkan efisiensi produksi juga untuk meningkatkan keselamata. Penempatan peralatan produksi yang sesuai dengan alur proses dengan diberikannya batas area kerja diharapkan dapat meningkatkan produktifitas selain keselamatan pekerjanya. 


Dengan pencapaian tahap awal dari revitalisasi sarana tersebut, fasilitas produksi di Kabupaten Ogan Ilir ini dapat menjadi proyek percontohan hilirisasi karet di Sumatera Selatan. Sumber daya alam karet yang melimpah akan dapat dimaksimalkan pengolahannya di Sumatera Selatan dalam bentuk barang setengah jadi dengan kualitas yang terus lebih baik. BPPT melalui PTM diharapkan terus mendampingi pengembangan produk karet ini baik dalam bentuk kompon hingga produk hilirnya. 

Dengan demikian maka pemakaian sumber daya alam karet sebagai bahan baku industri hilir karet dan produk hilir karet akan terus meningkat. (Dangstars/GWA)